Bahaya Menahan Emosi Terlalu Lama: Diam Bukan Berarti Sembuh


Bahaya Menahan Emosi Terlalu Lama: Diam Bukan Berarti Sembuh

Pernah Ngerasa Meledak Tapi Tetap Senyum?

Bayangin kamu lagi duduk di ruang tamu, semua orang ngobrol, ketawa, santai. 
Tapi di dalam hati kamu—udah penuh. Rasanya kayak balon yang ditiup terus, 
satu hembusan lagi, BOOM.


Tapi kamu tetap senyum.


Karena kamu “nggak mau drama.” Karena kamu “gengsi.” 
Karena kamu pikir, “Ah, nanti juga hilang sendiri.”


Sayangnya, emosi yang dipendam itu nggak hilang. Dia ngumpet. Dan makin kuat.


Ketika Aku Belajar Bahwa Diam Bisa Jadi Bom Waktu

Waktu kuliah, aku pernah punya teman yang dikenal calm, pendiam, nggak pernah marah. 
Semua orang bilang, “Dia sabar banget ya.” 
Tapi suatu hari, dia marah besar cuma gara-gara hal sepele: kesalahan print tugas kelompok.


Kami kaget. Tapi waktu itu dia cuma bilang,

“Gue nggak marah soal print-nya. Gue marah karena udah 2 tahun gue pendam semua omongan kalian, dan nggak ada yang tahu rasanya kayak apa.”


Itu pertama kalinya aku sadar: 
emosi yang ditahan terlalu lama bisa jadi bom waktu. Meledak tiba-tiba, tanpa peringatan.


Apa yang Sebenarnya Terjadi Saat Kita Menahan Emosi?

Menahan emosi bukan berarti kita kuat. Kadang justru itu tanda kita nggak kasih diri sendiri izin untuk merasa.
Dan ini efeknya:

  • Kesehatan mental terganggu: stres kronis, kecemasan, bahkan depresi bisa muncul karena kita nggak pernah jujur sama perasaan sendiri.
  • Hubungan jadi renggang: orang-orang mikir kita baik-baik aja, padahal kita sebenarnya udah kecewa, marah, atau sakit hati. Tapi karena nggak pernah diungkap, akhirnya numpuk dan keluar dengan cara yang salah.
  • Tubuh pun ikut sakit: tension di leher, sakit lambung, susah tidur — semua itu bisa jadi tanda tubuh kita udah lelah menyimpan emosi.


Menahan Emosi Bukan Solusi. Tapi Marah Nggak Asal Juga.

Ini bukan berarti kamu harus meledak setiap kali kesel. 
Tapi, kamu bisa belajar mengenali dan mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat:

  • Tulis unek-unek di jurnal, sebelum kamu ngobrol sama orangnya.
  • Bicara pelan-pelan, bukan demi “menang”, tapi supaya dimengerti.
  • Validasi diri: “Wajar kok aku merasa ini. Aku nggak salah karena punya perasaan.”


Karena yang paling sakit itu bukan saat kita dimarahin orang lain. 
Tapi saat kita sendiri nggak kasih ruang buat emosi kita bernapas.


Jadi, Kamu Lagi Nahan Apa Sekarang?

Mungkin kamu udah terbiasa jadi “yang kuat”. Yang ngertiin orang lain, yang nggak pernah bikin ribut. Tapi coba pikir:

Kapan terakhir kali kamu nanya ke diri sendiri: ‘Aku sebenarnya ngerasa apa sih?’


Kalau kamu merasa tulisan ini ngena, yuk share pengalamanmu di kolom komentar:

Pernah nggak kamu meledak setelah terlalu lama diam? 

Atau pernah nggak kamu nyesel karena nggak jujur sama perasaan sendiri?

Aku pengen denger ceritamu.


-------------------------------------------------------------------------

Versi Video:

Bahaya Menahan Emosi Terlalu Lama: Diam Bukan Berarti Sembuh

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.