Meletakkan Beban yang Tidak Perlu: Seni Hidup Lebih Ringan
Meletakkan Beban yang Tidak Perlu: Seni Hidup Lebih Ringan
Seperti berjalan sambil menggendong ransel penuh batu, hanya untuk menyadari bahwa separuhnya bukan batu yang kamu pilih, tapi titipan orang lain.
“Aku capek banget, tapi kalau aku berhenti, orang lain kecewa. Jadi aku terus jalan, meski rasanya sudah nggak sanggup.”
Kalimat itu menancap dalam. Karena bukankah kita semua pernah ada di posisi yang sama?
Kita memikul ekspektasi keluarga.
Kita menanggung standar sosial.
Kita menyimpan luka masa lalu yang tak kunjung kita lepaskan.
Dan anehnya, kita sering tidak sadar kalau sebenarnya tali itu bisa kita lepaskan kapan saja.
Ada garis halus antara bekerja keras untuk sesuatu yang kita cintai dengan mengorbankan diri demi hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.
Marcus Aurelius, seorang filsuf Stoik, pernah berkata:
"Kalau kamu ingin damai, lepaskan pendapat orang lain tentangmu."
Kalimat itu sederhana, tapi menohok. Kita sering lupa, bahwa beban terbesar dalam hidup bukan pekerjaan, bukan masalah keuangan, tapi pikiran kita sendiri—tentang apa yang orang lain pikirkan.
Coba bayangkan:
- Apa yang akan terjadi kalau kamu berhenti menanggung rasa bersalah yang bukan milikmu?
- Apa jadinya kalau kamu mulai berkata tidak pada hal-hal yang tidak sejalan dengan tujuanmu?
- Bagaimana rasanya kalau satu per satu batu dalam ranselmu kamu keluarkan, hingga akhirnya kamu bisa berjalan lebih ringan?
Mungkin, di situlah letak kebahagiaan sederhana: bukan menambah, tapi mengurangi.
Setiap kali kamu meletakkan satu beban yang tidak perlu, kamu memberi ruang untuk hal-hal baru masuk:
kedamaian, kebebasan, dan mungkin, kebahagiaan yang selama ini kamu cari.
Sekarang aku ingin tanya:
Beban apa yang sebenarnya bisa kamu letakkan hari ini, tapi selama ini kamu masih genggam erat?
Tulis di kolom komentar—siapa tahu, dengan membagikannya, kamu justru menemukan keberanian untuk benar-benar melepaskannya.
-------------------------------------------------------------------------
Versi Video:

Tidak ada komentar: