Healing Bareng Bukan Artinya Saling Jadi Terapi

 


Healing Bareng Bukan Artinya Saling Jadi Terapi: 
Kenapa Cinta Bukan Ruang Konseling?


“Aku pengen sembuh, tapi kenapa rasanya makin capek ya?”

Kalimat itu meluncur pelan dari teman saya yang baru saja keluar dari hubungan yang katanya “penuh pengertian”. 
Tapi nyatanya, mereka saling hancur pelan-pelan.


Kamu Nggak Harus Jadi ‘Dokter’ Buat Pasanganmu

Kita semua pernah dengar: "Kalau saling cinta, ya harus saling sembuhkan."
Terdengar indah, manis, bahkan heroik.
Tapi tunggu dulu…

Gimana kalau ternyata yang kamu sebut "healing bareng", 
justru berubah jadi hubungan yang toxic tanpa kamu sadari?


Cinta Bukan Panggung Trauma

Dulu, aku juga percaya bahwa cinta itu tempat terbaik untuk menyembuhkan luka masa lalu.
Aku jatuh cinta sama seseorang yang terbuka soal inner child-nya, luka batinnya, dan masa lalunya yang gelap.

Awalnya, aku merasa dibutuhkan
Ada rasa bangga jadi “tempat pulang” yang bisa menenangkan badai dalam dirinya.


Tapi perlahan, aku mulai kehilangan diriku sendiri.
Setiap pertengkaran dibungkus dengan kalimat,

“Aku kayak gini karena traumaku. Kamu harus lebih ngerti.”

Tanpa sadar, aku jadi lebih sibuk jadi ‘terapis’ daripada jadi pasangan.


Kenapa Ini Jadi Masalah?

Karena hubungan yang sehat butuh dua orang dewasa yang bertanggung jawab atas proses healing-nya sendiri.
Kamu bisa saling dukung.
Kamu bisa jadi teman tumbuh.
Tapi kamu BUKAN psikolognya.


Hubungan bukan tempat untuk memindahkan beban—apalagi dengan dalih “kalau kamu cinta, kamu terima aku apa adanya”.
Cinta sejati bukan tentang menyelamatkan, tapi tentang berjalan berdampingan sambil menyembuhkan diri masing-masing.


Healing Bareng Harus Kayak Apa, Dong?

  • Saling menyemangati, bukan menginterogasi.
          Tanyakan “kamu butuh didengar atau butuh saran?” sebelum bereaksi.

  • Ngasih ruang, bukan ngasih solusi terus.
          Kadang yang dibutuhkan bukan jawaban, tapi pelukan dan keberadaan.

  • Jujur soal batasan dan burnout.
          Capek bukan berarti nggak cinta, tapi kita juga manusia yang punya batas energi.


Cinta Sehat Itu Nggak Dramatis

Healing bareng itu bukan drama penuh air mata tiap malam.
Itu tentang bangun pagi, saling doakan, jaga nada bicara, dan belajar minta maaf tanpa defensif.
Tentang dua orang yang bilang,

“Aku sedang berusaha jadi versi terbaikku, bukan untuk kamu, tapi karena aku juga layak bahagia.”


Diskusi Seru Yuk:

  • Pernah nggak kamu merasa lebih jadi terapis daripada pasangan?
  • Gimana cara kamu belajar ngebedain antara supportive partner dan emotional dumping?


Tulis di kolom komentar ya. Ceritamu bisa jadi pelajaran buat yang lain juga.


-------------------------------------------------------------------------

Versi Video:

Healing Bareng Bukan Artinya Saling Jadi Terapi
 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.