Apa Itu Minimalisme? Bukan Sekadar Buang Barang
Apa Itu Minimalisme? Bukan Sekadar Buang Barang
“Aku udah buang 3 kantong baju. Tapi kok hidupku masih sumpek, ya?”
Dia semangat banget bersih-bersih, bahkan sampai unfollow ratusan akun di Instagram.
Tapi seminggu kemudian, dia kembali merasa penuh—bukan di rumah, tapi di pikirannya.
Dan di situlah banyak orang salah paham soal minimalisme.
Minimalisme Itu Bukan Gaya Hidup Kosong, Tapi Hidup yang Penuh Arti
rumah putih bersih, isi lemari cuma 5 baju, meja kerja super rapi, dan estetik.
Padahal, minimalisme bukan soal estetika.
Minimalisme adalah seni memilih — apa yang penting dan apa yang bisa dilepas.
tapi seberapa sadar kamu dalam memilih apa yang kamu simpan:
benda, hubungan, aktivitas, bahkan pikiran.
Cerita yang Mungkin Kamu Alami Juga…
Banyak... segalanya.
Tapi sedikit sekali waktu buat berhenti dan bertanya: "Sebenernya, apa yang aku kejar?"
Sampai akhirnya aku kelelahan sendiri.
Bukan cuma jadwal yang padat, tapi juga tuntutan untuk selalu kelihatan produktif.
Ini adalah alat—untuk menciptakan ruang, agar yang penting bisa bernafas.
Jadi, Minimalisme Itu...
- Bukan soal rumahmu kosong, tapi pikiranmu lega.
- Bukan soal bilang “tidak punya”, tapi “cukup itu segini buatku.”
- Bukan tren, tapi proses sadar memilih dan melepas.
Kita hidup di dunia yang terus bilang, “kamu kurang.”
Minimalisme membisikkan, “mungkin kamu sudah cukup.”
tapi juga dengan tuntutan dan ekspektasi hidup—mungkin minimalisme bisa jadi jawaban.
Tapi ingat, ini bukan metode sulap. Ini perjalanan. Dan setiap orang punya versi minimalisme-nya sendiri.
Sekarang giliran kamu:
Apa hal yang sebenarnya kamu simpan, tapi diam-diam justru membebanimu?
Tulis di kolom komentar. Siapa tahu, tulisanmu bisa jadi awal “merdeka” untuk orang lain juga.
Tidak ada komentar: